**Aksi Merah Putih untuk Palestina di Lapangan Pacuan Kuda Kubu Godang: Ribuan Hati Tersentuh, Semangat Tak Kenal Lelah**
**Aksi Merah Putih untuk Palestina di Lapangan Pacuan Kuda Kubu Godang: Ribuan Hati Tersentuh, Semangat Tak Kenal Lelah**
Para ibu, anak-anak muda, dan seluruh masyarakat yang hadir seakan terhipnotis ketika KH Bachtiar Nasir naik ke panggung. Suaranya yang lantang dan penuh semangat membakar jiwa-jiwa yang telah memadati lapangan sejak pagi. Tidak ada yang tinggal duduk; semua berdiri, menyerap setiap kata yang terucap dari orasi penuh makna.
Bersama KH Bachtiar Nasir, hadir pula KH Zulkifli Muhammad Ali, yang dikenal sebagai "Ustadz Akhir Zaman", serta Ustadz Muhammad Husein Gaza, yang membawa pesan mendalam tentang perjuangan rakyat Palestina. Namun, yang paling menyentuh hati adalah kehadiran Ramadhan Abujazar, seorang anak ajaib dari Palestina, yang dengan tegar menceritakan bagaimana ia dan anak-anak lainnya bertahan hidup di tengah hujan bom dan desingan peluru yang tak henti menghujani Gaza.
Mata-mata yang hadir tak kuasa menahan air mata saat mendengar cerita Ramadhan, apalagi ketika film dokumenter "Air Mata Gaza" diputar. Film ini menampilkan potret nyata kehidupan anak-anak Palestina yang harus bertahan di tengah situasi perang yang kejam. Ustadz Muhammad Husein Gaza mengingatkan bahwa Masjidil Aqsa adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya milik rakyat Palestina, tetapi juga umat Islam di seluruh dunia.
Humas Sahabat Relawan INH, Armen.AW, menambahkan bahwa aksi Kolaborasi Kemanusiaan Merah Putih untuk Palestina ini adalah bagian dari program besar untuk membangun kembali Gaza. Payakumbuh adalah titik kedua setelah peluncuran awal di Jakarta. INH berkomitmen untuk membangun miniatur kampung Indonesia di Gaza, dengan Rumah Gadang sebagai ikonnya.
"Ini adalah kolaborasi bersama," kata Armen. "Kami bekerja sama dengan berbagai lembaga dan komunitas yang memiliki kepedulian terhadap Palestina. Bersama, kita akan membangun kembali Gaza."
Aksi ini bukan hanya sekedar kegiatan solidaritas, tetapi juga menjadi pengingat bahwa di tengah semua kesulitan, harapan dan semangat juang tidak pernah padam. Masyarakat Payakumbuh menunjukkan bahwa jarak tidak menghalangi mereka untuk berkontribusi dalam perjuangan rakyat Palestina, sebuah bukti bahwa kemanusiaan tidak mengenal batas.