Skandal Pelayanan RSUD Syekh Yusuf Gowa: Pasien Meninggal dalam Ambulans di Depan IGD
Suatu kejadian tragis mengguncang RSUD Syekh Yusuf di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, setelah sebuah video viral menunjukkan seorang pasien diduga meninggal dalam mobil ambulans di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Insiden ini memunculkan pertanyaan serius terkait standar pelayanan dan responsibilitas rumah sakit dalam penanganan pasien darurat.
Menurut informasi yang beredar, pasien tersebut diyakini meninggal karena tidak mendapat penanganan yang cepat dan memadai setelah tiba di RSUD Syekh Yusuf. Dalam video yang tersebar luas di media sosial, terlihat pasien yang mengenakan sarung, ditemani beberapa anggota keluarganya, sementara mobil ambulans terparkir di depan pintu masuk IGD.
Dalam narasi video tersebut, keluarga pasien mengecam keras pelayanan RSUD Syekh Yusuf, menyebut bahwa pasien mereka dibiarkan dalam keadaan kritis tanpa penanganan yang memadai. Mereka mengklaim bahwa pasien sudah berada di rumah sakit selama satu jam namun belum mendapatkan perhatian medis yang cukup.
Direktur RSUD Syekh Yusuf, drg Fatmawati, ketika dikonfirmasi terkait kejadian ini, belum dapat memberikan keterangan resmi. Dia mengarahkan untuk menghubungi bagian humas rumah sakit untuk informasi lebih lanjut. Namun, humas RSUD juga enggan memberikan keterangan dan mengarahkan pertanyaan kepada Kepala Bidang Pelayanan, dr Suryadi.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, dr Suryadi juga belum memberikan tanggapan terkait insiden yang menjadi sorotan publik ini. Upaya untuk mengkonfirmasi kronologis dan detail lebih lanjut dari pihak rumah sakit masih terkendala respons yang jelas.
Kejadian ini mencuatkan kembali masalah pelayanan kesehatan di Indonesia, terutama dalam hal respons terhadap kasus darurat. Publik menuntut transparansi dan akuntabilitas dari pihak berwenang terkait insiden yang mengakibatkan kehilangan nyawa ini.
Kami akan terus memantau perkembangan cerita ini dan memberikan informasi lebih lanjut seiring dengan perkembangan dari pihak berwenang terkait. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait untuk meningkatkan standar pelayanan dan respons dalam penanganan kasus darurat di rumah sakit.